Selasa, 15 Maret 2016

Pengenalan dan Fungsi dasar Microsoft Excel 2013




Assalaamu’alaikum Sobat. Bertemu lagi dengan saya nih. Semoga kabar sobat blogger sehat semua yak ^^
Kesempatan kali ini, saya akan menuliskan kembali yang telah saya dapatkan di praktikum penerapan komputer yang kelima kemarin. Kaka asisten praktikum memberikan materi tentang program pengolah angka, dalam kesempatan ini adalah microsoft excel. Memang, materi ini sudah saya pelajari di SMA, akan tetapi, tidak ada salahnya me-review materi di bangku perkuliahan. Adapun yang kami pelajari dari excel ini adalah pengenalan kembali microsoft excel, penggunaan beberapa fungsi dasar seperti sum, average, stdev, if, dan penggunaan tanda absolut ($).  Untuk lebih jelasnya, silakan simak ya.
1.       Pengenalan Microsoft Excel.
Microsoft excel merupakan salah satu program aplikasi pengolah angka yang berfungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Banyak fungsi-fungsi yang tersedia didalam microsof excel yang sangat mudah kita pakai. Sebelum melanjutkan ke penggunaan fungsi, mari kita lihat apa saja element yang terdapat dalam microsoft excel. Perhatikan gambar berikut!



Penjelasan :
1)      Column (kolom) pada excel 2013, dari mulai kolom A-XFD
2)      Rows (baris) jumlah baris keseluruhan adalah 1048576
3)      Cell (sel) yaitu perpotongan baris dan kolom
4)      Sheet atau lembar kerja yang sedang kita pakai
5)      Untuk mengganti nama sheet, klik kanan di sheet tertentu lalu pilih rename. Berguna juga untuk menambah sheet, mewarnai tab dll.
6)      Formula bar, akan menampilkan karakter yang kita ketikkan. Juga akan menampilkan alamat sel ketika kita memilih sel tertentu.
7)      Book, adalah kumpulan dari beberapa sheet.
Masih banyak elemen yang terdapat di excel, tapi untuk kesempatan ini saya hanya menyajikan beberapa elemen saja. 

2.       Penggunaan Fungsi dasar
1)      Rata-rata (Average)
Fungsi ini digunakan untuk menghitung rata-rata dua buah nilai atau lebih. Cara penulisannya seperti berikut (=average(range)). Range disini adalah gabungan beberapa sel yang memuat nilai yang akan dicari rata-ratanya. Untuk memiilih range adalah dengan cara men-drag semua nilai yang akan kita jumlahkan. Perhatikan gambar.



2)      Jumlah (sum)
Fungsi sum digunakan untuk menjumlahkan dua nilai atau lebih secara otomatis. Cara pennulisanya tidak jauh berbeda dengan average, yaitu (=sum(range). Perhatikan gambar.


3)      Standar deviasi (stdev)
Digunakan untuk mencari standar deviasi dari sejumlah bilangan. Cara penggunaannya sama saja.  Perhatikan gambar.



4)      Logika (If)
Fungsi logika ini digunakan untuk menentukan kondisi sebuah subjek dari beberapa kondisi tertentu. Semisal kita akan menenetukan konversi nilai siswa dengan acuan kondisi tertentu dari nilai  yang diperoleh setiap siswa. Kodindisi tersebut kurang lebih sebagai berikut ;
-          Jika nilai >= 75 = A
-          Jika nilai >= 70 = B
-          Jika nilai >= 65 = C
-          Jika nilai >= 60 = D
-          Selainnya E.
Penulisan fungsi if adalah sebagai berikut =if(sel acuan; kondisi jika benar; jika salah). Jangan lupa untuk memasukkan tanda petik dua (“) untk masukan yang berbetuk huruf. Perhatikan gambar.


If yang digunakan diatas adalah if majemuk, yaitu penggunaan beberapa fungsi if karena kodisi yang tersedia lebih dari satu. Penggunaannya sama saja, hanya saja untuk menggunaka if majemuk, if digabung dengan pemisah titik koma (;). Untuk pembanding dengan fungsi if tunggal, perhatikan gambar berikut.

5)      HLOOKUP dan VLOOKUP
Yaitu fungsi yang bisa digunakan untuk mengambil data sebuah subjek dari data lainnya (referensi) yang berbentuk data horizontal utuk hlookup, dan data vertical untuk vlookup. Cara penulisannya yaitu =Hlookup(sel acuan; table data referensi;lokasi kolom data pada tabel;0) atau =Vlookup(sel acuan; table data referensi;lokasi kolom data pada tabel;0). Jangan lupa untuk meng-absolut-kan range tabel referensi agar tidak terjadi error jika kita men-drag hasil hlookup atau vlookup. Perhatikan gambar. 
- hlookup

 - vlookup

 
3.       Penggunaan tanda absolute
Sebagai pemula, terkadang kita melupakan fasilitas absolute ini pada excel. Fasilitas ini dapat digunakan untuk membuat sel atau range tertentu tidak berubah saat mejadi acuan penghitunngan. Untuk menggunakannya yaitu dengan menekan F4. Semisal sebuah bilangan di sel A1 akan dikalikan dengan B3 yang diabsolutkan menjadi $B$3 maka jika jika hasil perkalian di drag untuk mencari hasil yang lain, pengalinya tetap sama. Ada beberapa kondisi sebagai berikut;
-          Jika $B$3 maka sel tersebut akan tetap menjadi acuan perhitungan.
-          Jika $B3 maka pada kondisi ini, setiap yang berada di kolom B akan menjadi acuan tetap perhitungan.
-          Jika B$3 pada kondisi ini, baris ketiga lah yang menjadi acuan tetap perhitungan.
Aplikasinya pada praktikum kali ini, yaitu menuliskan contoh seperti di tabel dengan cara cepat. Perhatikan gambar.

4.       Penyelesaian tugas
Setelah praktikum selesai, kaka asisten praktikum memberi kami tugas untuk diselesaikan. Yaitu menghitung pajak dengan kondisi sebagai berikut;
1)      Tahun 2005 pajak yang dibebankan kepada A adalah sebesar Rp. 1250000 dan B Rp. 825000
2)      setiap tahunnya pajak tersebut bertambah sebesar 8% untuk A dan 5% untuk B
3)      Hitunglah besarnya pajak mulai tahun 2005 sampai 2012.


Dengan  melihat kondisi tersebut kita harus menjadikan sel pajak sebagai acuan, maka tanda absolut diberikan kepada sel yang memuat pajak. maka hasilnya adalah sebagai berikut.

Cukup sekian pembahasan kembali materi praktikum ini, semoga bermanfaat. Akhir kata, Wassalaamu’alaikum ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar