Setiap orang harus memiliki cita-cita yang tinggi. Cita -cita boleh apa saja yang sekiranya bisa memberikan manfaat khususnya diri sendiri, umumnya buat orang yang berada disekitar kita.
Yap. Aku ingin menjadi menjadi seorang game developer. weh, belum tau apa-apa tentang programming, apalagi developing some game udah berfikiran seperti itu aja. ya, tidak apa, selama berencana dan bercita-cita tidak dilarang hehe.
Keinginan yang kuat ini muncul ketika pertama kali ada pengenalan komunitas game developer di Departemenku. melihat perkembangan game yang sangat pesat akhir-akhir ini, membuat saya langsung mempunyai keinginan kuat untuk mencoba komunitas ini.
assalaamu'alaikum Sahabat Blogger. Di sini saya akan menceritakan hal yang telah raga ini alami. Semoga buah manis yang bisa kita ambil dari setiap langkah kaki kita setiap harinya. Aamiin
Rabu, 10 Februari 2016
Liburan = Belajar Mencari Hikmah
UAS selesai, Ini merupakan waktu yang ditunggu oleh
semua Mahasiswa di kampusku. Dimana mereka semua akhirnya bisa berlibur, pulang
ke kampung halaman masing-masing bertemu dengan keluarga mereka.
Oh iya, perkenalkan aku M. Kholili, panggil saja
Kholil. Aku mahasiswa baru disebuah kampus rakyat, yaps Institut Pertanian
Bogor. Nah, ceritanya Tiga hari setelah UAS selesai, tepatnya Kamis, 14 Januari
2016 aku mulai berkemas dan bersiap-siap untuk pulang. Aku pulang bersamaan
dengan sahabatku dengan menaiki kereta. Yaa memang rumahku masih di Bogor, tapi
kami memilih menaiki kereta untuk menghindari kemacetan yang sangat menguras
tenaga itu. Tidak lebih dari 1 jam perjalanan akhirnya aku sampai stasiun di
daerahku dan ku lanjutkan naik Ojek untuk sampai ke rumah.
Sampai di Rumah, keadaan sepi, karena memang hari
itu kedua orang tuaku masih bekerja. Aku
disambut dengan suasana rumah yang sangat berantakan. Kedua Orang tuaku memang
pekerja keras, terutama ibu, dia bekerja sedari pagi pukul 05.30 dengan membawa barang dagangan yang
begitu banyak, dagangan tersebut beliau
jajakan dipabrik tempatnya bekerja kepada para karyawan sebelum beliau masuk
untuk selanjutnya bekerja juga sebagai karyawan dipabrik tersebut. sehingga
beliau hanya sempat membersihkan rumah akhir pekan saja, begitupun kalau beliau
sempat. Dan memang ketika aku di rumah, semua ini menjadi tugas harianku, yang
terkadang akupun malas mengerjakannya. J hehe
Ibuku pulang, memang sangat bahagia. Apalagi beliau
membawakanku makanan kesukaanku. Yaa orang tua memang selalu mengerti. Malam
itu sungguh sangat menyenangkan dimana aku ceritakan semua kisahku selama di
kampus. Apa saja kegiatanku, bagaimana belajarku dan bagaimana ujianku. Malam
itu aku habiskan waktu dengan ibuku. Oh iya, bapakku belum pulang. Beliau
bekerja di jakarta dan pulang satu minggu sekali setiap malam sabtu. Hari berganti,
hari aku sudah berencana untuk hadir
acara peringatan maulid di SMA-ku, tapi tiba-tiba ibuku mengeluh sakit, tapi
pagi itu beliau masih bisa menahan rasa sakitnya dan menyempatkan pergi ke
majlis ta’lim. Kebetuluan beliau saat itu sedang libur. Pukul 11, ketika aku
sedang asyik di SMA-ku, Hp-ku berbunyi, ternyata pesan singkat dari ibuku,
beliau menyuruhku pulang, karena kondisinya semakin parah. Aku pun bergegas
pulang.
Hari-hari selanjutnya liburanku
hanya berdiam diri di rumah menemani ibuku yang terbaring lemas. Banyak
rencana-rencana yang aku batalkan. Yaa kecewa memang, hari libur yang
seharusnya memang ku gunakan untuk berlibur, tetapi hanya berdiam diri saja di
rumah. Tapi bagaimanapun, ini semua rencana Allah, mungkin selama ini aku
kurang berbakti kepada orang tua dan saat itulah mungkin Allah menegurku dengan
sakitnya Ibuku, agar aku selalu berada disampingnya, berbakti kepadanya. Memang
benar, satu minggu sakitnya ibuku sedikit banyaknya mendorongku untuk menjaga
amalan yaumiyah, Ketika ibuku sakit, aku juga sempat menggantikan pekerjaannya,
yap berdagang di pagi hari. Alhamdulillah, walaupun hanya sebatas berdagang,
aku sangat senang ketika melihat senyum bangga dari orang tuaku. saat itu aku
sangat bersyukur karena selain aku bisa menjaga amalan yaumiyahku, aku juga bisa
bermanfaat bagi orang tuaku.
Delapan hari berlalu, akhirnya Ibuku
sembuh dari sakitnya. Aku sangat bersyukur karena aku pikir, aku bisa mulai
menikmati liburku yang sebenarnya. Hari sabtu, hari itu jadwalnya IGTS (IPB Goes To School). IGTS Merupakan kegiatan rutinan setiap smester 1 di kampusku, dimana semua civitas akademika IPB melakukan sosialisasi ke SMA di daerahnya masing-masing. Aku
bersyukur bisa hadir, karena sebelumnya aku tidak bisa hadir karena menjaga ibuku yang sedang sakit. Akupun pamit berangkat. Selama rangkaian IGTS, aku merasa
sehat saja, tapi tanpa diduga setelah aku sampai di rumah, badanku meriang dan
akhirnya aku drop dan sekarang giliran aku yang sakit. Sangat luar biasa,
disaat ku pikir bisa menikmati sisa-sisa liburan, ternyata Allah malah berkata
lain. Satu minggu aku berada dalam teguran allah (lagi), merasakan apa yang
seminggu yang lalu ibuku rasakan. Saat itu aku hanya meratapi setiap rasa sakit
yang ku rasakan. Terkadang aku sedih, karena ketika itu, Allah menarik semua
nikmat yang kita rasakan, nikmat makan sampai nikmat ibadah pun Allah ambil.
Rutinitas ibadahku terhenti total, sampai-sampai shalat fardhu pun aku sempat
tinggalkan karena memang aku tidak kuat untuk melaksanakannya (tentunya aku
ganti di hari yang lain). Akhirnya satu minggu berlalu dan akupun sehat
kembali.
Dari semua yang aku alami, aku tahu
Allah selalu punya rencana terbaik untuk hambanya. Sakitnya Ibuku, aku
bersyukur Allah menjagaku dari hal-hal yang tidak bermanfaat yang mungkin saja
aku lakukan ketika beliau sehat. Mungkin juga Allah menjagaku dari hal-hal yang
mungkin bisa mencelakakanku jika saja Ibuku sembuh dan aku kesana kemari
memenuhi semua rencana liburku. Aku bersyukur aku bisa sepenuhnya berbakti
kepada orang tuaku. Sungguh indah rencana Allah, Allah selalu punya cara yang
spesial agar hambanya selalu dekat dengan-Nya. Ketika aku sakit, aku sadar
kalau itu merupakan teguran untukku. Karena memang selama ini aku merasa jauh
dari-Nya. Saat itu aku melihat betapa banyaknya maksiat yang aku lakukan ketika aku sehat.
Liburan kali ini mengajarkanku
bagaimana mencari sebuah hikmah dari setiap hal yang terjadi. Alhamdulillah
Allah masih bisa membuka hati dan fikiranku agar aku selalu berhusnudzan
kepada-Nya. Semoga setelah liburan ini, aku bisa menjadi pribadi yang lebih
baik lagi. Selalu berkaca, memperbaiki diri. Melaksanakan setiap perintahnya,
melaksanakan setiap sunnah rasul-Nya dan senantiasa selalu terhindar dari hal
yang sia-sia dan maksiat kepada-Nya. Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)